Nglanggeran, Salah Satu Desa Wisata Terbaik ASEAN 2017
09:49:00
Siapa
sangka sebuah desa dengan deretan gunung batu raksasa yang
dulunya gersang kini menjadi salah satu desa wisata terbaik ASEAN 2017 dalam
ajang CBT ASEAN AWARD 2017 bersama dengan Desa Wisata Panglipuran, Kabupaten
Bangli, Bali dan Desa Wisata Dieng Kulon, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Desa
yang terletak di Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul itu bernama Nglanggeran. Desa ini berjarak sekitar 25 kilometer dari Kota Jogja.
Pemandangan dan tower relay beberapa stasiun TV sebelum sampai ke Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba |
Penunjuk arah di depan Pendopo Joglo Kalisong |
Perjalanan
panjang Nglanggeran menjadi desa wisata dengan Kawasan Ekowisata Gunung Api
Purbanya menjadikan desa wisata ini lebih matang dan menemukan “jati diri”nya.
Berawal dari tahun 1999, dengan modal semangat Karang Taruna Bukit Putra Mandiri mulai melakukan reboisasi di area Gunung Api Purba Nglanggeran yang luasnya 48 hektar. Kondisi
lingkungan yang menghijau menarik banyak orang datang untuk tracking/mendaki Gunung Api Purba Nglanggeran
yang memiliki pemandangan eksotis. Gunung Api Purba Nglanggeran berdasarkan
sejarah geologinya merupakan gunung api purba yang berumur 0,6 – 70 juta tahun
yang lalu. Puncak Gunung Api Purba Nglanggeran yakni Gunung Gedhe berada
diketinggian 700 mdpl dan menjadi salah satu spot bagi pemburu sunrise. Butuh
waktu 40 - 60 menit untuk bisa sampai ke puncak. Dari Puncak Gunung Gedhe pengunjung bisa menikmati kemegahan Gunung Lima
Jari.
Setelah
gempa tahun 2006, semakin banyak pengunjung yang datang untuk tracking ke Gunung Api Purba
Nglanggeran. Karang Taruna Desa Nglanggeran yang sudah regenerasi pun mulai lebih
aktif dalam pengembangan kepariwisataan. Tahun 2007 mulai dibangun Pendopo
Joglo Kalisong di Kaki Gunung Api Purba. Joglo ini dijadikan warga sebagai
tempat acara adat ledekan dalam acara rasulan (bersih desa satiap setahun
sekali) dan tempat untuk forum komunikasi.
Pendopo Joglo Kalisong di Kaki Gunung Api Purba |
Dengan
perkembangan yang signifikan, tahun 2007 dibentuk Badan Pengelola Desa Wisata (BPDW).
Kemudian tahun 2008 mulai dibentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang
terdiri dari unsur pemerintah desa, tokoh masyarakat, kelompok petani, kelompok
pedagang dan unsur pemuda sebagai penggeraknya. Dinas Pariwisata Kabupaten
Gunung Kidul pun mulai melakukan pendampingan dalam rangka peningkatan Sumber
Daya Manusia (SDM) dan Famtour sebagai salah satu promosi.
Tahun
2009 diadakan kegiatan Rasulan yang dikemas dengan pawai budaya dan diliput
oleh salah satu media elektronik lokal Jogja. Setelah acara tersebut, Desa
Nglanggeran pun semakin dikenal, Pokdarwis juga semakin aktif mengikuti
berbagai lomba bidang pariwisata. Setahun kemudian, tahun 2010 Dinas Pariwisata
DIY dan Gunung Kidul mengadakan Jelajah Wisata sebagai salah satu satu cara
untuk mengenalkan Desa Wisata Nglenggeran ke dunia luar. Kemudian pada tahun
2011 Kementerian Pariwisata mulai melirik Desa Wisata Nglenggeran dan
menggulirkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM). Tahun berikutnya,
yakni tahun 2012 Pemerintah Daerah DIY melalui Dinas Pariwisata DIY membangun gazebo dan jalur tacking serta membangun Embung dan Kebun Buah Nglanggeran dari
program Dana Hibah Gubernur.
Dengan
pembangunan sarana dan prasarana serta bertambahnya daya tarik wisata selain Gunung
Api Purba yang iconic dengan
Nglanggeran, terjadi peningkatan kunjungan yang cukup pesat dan tahun 2014
menjadi puncak kunjungan dalam 10 tahun terakhir. Akibat dari peningkatan
kunjungan tersebut selain naiknya omset pengelolaan ternyata menimbulkan dampat
negatif, Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba menjadi rusak dan banyak sampah
plastik sehingga pengelola pun mulai memberlakukan retribusi tiket masuk
sebagai salah satu cara untuk membatasi kunjungan. Dengan retribusi tiket masuk
tersebut pengelola berharap Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba bisa menjadi
special interest tourism (educational tourism, culture tourism, adventure
tourism dan agro tourism) bukan mass tourism.
Papan Himbauan kepada pengunjung Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba
Untuk
mengembangkan Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba, pengelola Desa Wisata
Nglanggeran selain melakukan kerjasama dengan berbagai pihak (media, komunitas,
akademisi, pemerintah, BUMN, swasta dan NGO) juga mengembangkan beberapa paket
wisata antara lain paket homestay, paket outbound, paket live in, paket sunrise
dan sunset, paket camping dan paket Puncak Kampung Pitu (desa yang secara turun
temurun dihuni oleh 7 keluarga). Kegiatan pariwisata tersebut saat ini mampu
menjadi penopang sektor ekonomi dan pembangunan masyarakat lokal. Terbukti
dengan terbentuk beberapa kelompok masyarakat di Desa Nglanggeran antara lain Kelompok Penyedia Kuliner (coklat batangan, aneka produk
minuman coklat, dodol kakao dan brownis singkong) Purba Rasa dengan berbagai keahlian pengrajin makanan, Kelompok Tani Kumpul Makaryo, Kelompok Homestay Purba Wisma (80
homestay), Kelompok Ternak Purbaya,
Kelompok Pengelola Kakao, Kelompok
Pengrajin, Kelompok Pedagang
dan Kelompok TKI Purna. Semua
produk Pokdarwis tersebut ditampung di Nglanggeran Mart.
Taman Pendidikan Prasejarah di Kaki Gunung Api Purba |
Replika fosil dan peralatan purba (kapak genggam) |
Replika tulang, telur dinosaurus dan lukisan dinding gua |
Lorong Sumpitan (lorong sempit diantara bebatuan besar di jalur pendakian sepanjang 50 meter sebelum Pos I) |
Beberapa prestasi yang pernah diraih
Desa Wisata Nglanggeran antara lain:
- Piagam Penghargaan dari Bupati Gunungkidul Menyatakan Karang Taruna Bukit Putra Mandiri Desa Nglanggeran sebagai Juara I pada lomba Penghijauan Swadaya Tingkat Kabupaten Gunungkidul Tahun 2001.
- Piagam Karang Taruna Bukit Putra Mandiri dari Gubernur DIY sebagai Juara I Penyelamat Lingkungan dalam rangka Seleksi Kalpataru Tahun 2009.
- Piagam Karang Taruna Bukit Putra Mandiri dari Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan (KAPEDAL) sebagai Juara I Lomba Lingkungan Hidup Tingkat Kabupaten Gunungkidul Kategori Penyelamat Lingkungan Tahun 2009.
- Piagam dari Dinas Pariwisata DIY sebagai Juara Harapan II pada Acara Lomba Desa Wisata se-Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2009.
- Piagam dari Dinas Pariwisata DIY Desa Nglanggeran sebagai Desa Wisata dengan Keunikan Alam pada Lomba Desa Wisata se-DIY Tahun 2009.
- Piagam Penghargaan dari Dinas Sosial DIY kepada Karang Taruna Bukit Putra Mandiri sebagai Juara II Karang Taruna Berprestasi Tingkat Propinsi DIY Tahun 2009 dan 2012.
- Penghargaan dari Blogdetik & Telkom kepada salah satu pengelola blog Gunung Api Purba sebagai Juara II Lomba Festival Blog Tingkat Nasional Tahun 2010.
- Penghargaan dari Kementrian Pemuda dan Olahraga RI kepada salah satu pemuda pengelola Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba (Sugeng Handoko) sebagai Pemuda Pelopor Bidang Seni Budaya dan Pariwisata Tingkat Nasional Tahun 2011.
- Penghargaan dari Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata RI kepada Pengelola Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba sebagai Finalis Cipta Award 2011 dalam Pengelolaan Daya Tarik Wisata Alam Berwawasan Lingkungan Tingkat Nasional.
- Penghargaan dari Java Promo kepada Pengelola Kawasan EKowisata Gunung Api Purba sebagai Juara II Lomba Desa Wisata.
- Penghargaan dari Kementrian BUMN kepada salah satu kelompok pemuda pengelola wisata sebagai Social Entrepreneur Lomba Mandiri Bersama Mandiri yang diselenggarakan oleh Bank Mandiri Tahun 2012.
- Penghargaan dari BKSDA DIY kepada salah satu anggota Pokdarwis (Sugeng Handoko) sebagai Juara I Kader Konservasi Tingkat Provinsi DIY Tahun 2013.
- Penghargaan dari Kementrian Kehutanan RI kepada salah satu anggota Pokdarwis (Sugeng Handoko) sebagai Juara Harapan III Kader Konservasi Tingkat Nasional Tahun 2013.
- Penghargaan dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI kepada Pokdarwis Desa Wisata Nglanggeran sebagai Juara II Pokdawis Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2013.
- Penghargaan dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI kepada Pokdarwis Desa Wisata Nglanggeran sebagai Juara II Desa Penerima PNPM Pariwisata Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2013.
- Penghargaan dari Kemenkokesra RI kepada salah satu anggota Pokdarwis (Sugeng Handoko) sebagai Juara II Lomba Menulis 1001 Jejak PNPM Mandiri Tingkat Nasional Tahun 2014.
- UKM Terbaik dalam Program Lomba Wirausaha Inovatif Berbasis Lingkungan dan Sosial oleh Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia (INOTEK) kerjasama PT. Sampoerna. Tbk Tahun 2015.
- Culturepreneur Award 2016 dari Neera Ayu Foundation dan PT. Njonja Meneer dalam Kewirausahaan melalui pelestarian dan pemberdayaan Budaya.
- Penghargaan dari Balai Bahasa DIY dalam Penggunaan Bahasa Indonesia Terbaik pada Media Luar Ruang Tahun 2016.
- Desa Wisata Terbaik Asean dalam ajang CBT ASEAN AWARD Tahun 2017.
0 comments